Ada Band Capek Main Twitter & Facebookan
JAKARTA - Di saat selebritis tanah air tengah digandrungi media jejaring sosial, seperti Twitter dan Facebook, maka tidak demikian dengan Ada Band. Para personel band tersebut mengaku sudah jenuh dengan layanan pertemenan tersebut.
Diakui tiga personel Ada Band, Dika Satjadibrata, Donnie Sibarani, Marshal S. Rachman kalau mereka termasuk jarang melakukan aktivitas di Facebook dan Twitter. Kendati diakui oleh mereka, Facebook dan Twitter merupakan salah satu media mereka untuk mendekatkan diri dengan ArmADA, sebutan penggemar Ada Band.
"Dulu kita sempat punya Friendster, bahkan sampai delapan akun. Karena terlalu banyak, akhirnya mulai saat itu kita rada capek kalau disuruh menggunakan Facebook dan Twitter," kata Donni Sibarani yang di Ada Band berposisi sebagai vokalis.
Kendati demikian, ditambahkan oleh pembentot bas Dika Satjadibrata, kemungkinan untuk aktif di layanan jejaring sosial tersebut tetap ada, apalagi jika itu bisa membuat para personel Ada Band menjadi lebih dekat dengan para penggemarnya.
"Meskipun bukan yang termasuk gadget freak, tapi kita tidak bisa jauh dari yang namanya dunia internet. Gue aja bisa tiap hari membuka internet, walaupun kebanyakan untuk Googling dan mencari berita seputar otomotif," tukas Dika, saat berkunjung ke kantor okezone, Senin (8/3/2010) sore.
Bagi band yang hits dengan lagu 'Karena Wanita Ingin Dimengerti' itu, jagad dunia maya mempunyai dampak positif dan negatif seperti dua sisi mata uang yang tak bisa dilepaskan, khususnya terkait dengan pembajakan lagu di internet. Pasalnya, seperti mata uang tadi, pembajakan di internet pun memiliki dua sisi, sisi baik dan sisi buruk.
Dikatakan Marshal S. Rachman, pembajakan lagu di internet semakin mudah dan maraknya akhir-akhir ini. Walaupun demikian, dibalik buruknya pembajakan internet, Marshal masih meyakini kalau pembajakan internet secara tidak akan menaikkan nama bagi band tersebut, karena jika lagu enaknya maka band tersebut pasti akan dicari.
Source : http://techno.okezone.com/read/2010/03/08/94/310397/ada-band-capek-main-twitter-facebookan
"Maka kita posisi dilema. Tapi, gue mungkin akan bertindak kalau pembajakan di internet memberikan dampak apa-apa ke kita, misalnya tidak ada panggilan offair, RBT kita jarang dipasang," tegas pencabik gitar ini.
Pada akhirnya, ketiganya tetap sepakat kalau pembajakan di internet tetap harus dijalankan jalan tengah yang baik, agar semua yang terlibat di industri musik tersebut dapat saling menguntungkan.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar